Selasa, 08 Maret 2011

Industri Musik Memperkuat Ekonomi Indonesia

Rencana para pelaku industri musik untuk memproduksi album murah meriah akan memperkuat ekonomi Indonesia. Rencana ini jauh lebih baik daripada program pemerintah yang disusun secara serampangan tanpa mempertimbangkan realitas di lapangan.

Hebatnya lagi, album murah tersebut akan dipungut pajak yang berarti memberikan sodaqoh kepada pemerintah yang malang ( kasihan pemerintah yang semakin sulit korupsi karena pintu penerimaan negara sudah dihadang Gayus,'kan? ) Pemerintah seharusnya malu dengan hal ini karena kontribusinya pada industri musik Indonesia sangat minim bahkan hampir tidak ada.

Kenapa album murah memperkuat perekonomian Indonesia? Karena album ini diperuntukkan  bagi pedagang emperan yang tak lain adalah kaum marginal. Dengan demikian roda perekonomian akan berputar tenang tanpa khawatir di sweeping aparat. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa tulang punggung perekonomian Indonesia berada di pundak kaum marginal.

Mengapa pergolakan di Mesir dan Tunisia tidak berkembang menjadi peperangan seperti di Libya? Padahal Mubarak tak kalah keras kepala seperti Kadafi. Jika ditelusuri ketiga negara tersebut melalui CIA The World Fact Book maka bisa diketahui bahwa perekonomian Mesir dan Tunisia memiliki kekuatan ekonomi marginal sedang Libya lebih memiliki kekuatan kapitalis industri minyak.

Jadi aku harap pemerintah tidak mempersulit keinginan para pelaku industri musik melalui birokrasi yang berbelit. Malu dong! Bahkan kalo mugkin malah ngasih bantuan atau insentif kepada para pelaku industri musik agar menghasilkan musik yang berkualitas!

Maju terus musik Indonesia! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar