Selasa, 08 Maret 2011

Kualitas Spiritual

Disadari atau tidak, sebagian besar dari kita melaksanakan ibadah dilandasi dengan kepentingan pengen masuk surga atau takut masuk neraka, sangat sedikit yang beribadah dengan ikhlas. Jadi, bagaimana kita bisa ikhlas menerima perintah/amanah dari negara untuk kepentingan rakyat jika perintah dari Tuhan pun dilaksanakan demi kepentingan kita sendiri?

Bisakah manusia hidup tanpa spiritual akan bersifat amanah?

Tanpa spiritualitas, maka keunggulan manusia tertinggi adalah kemapuan berpikir logika. Masalahnya, monyet pun bisa dilatih untuk berpikir logika. Silakan baca buku Psikologi Komunikasi-nya Jalludin Rahmat untuk melihat bagaimana monyet mampu berpikir logika bahkan kreatif. Jadi, manusia tanpa spiritualitas apa bedanya dengan binatang?

Binatang lain yang menunjukkan kemampuan logika tinggi adalah lumba-lumba. Begitu tinggi kemampuan logika lumba-lumba hingga mereka paham bahwa mahluk cacat akan memiliki kemampuan yang lebih rendah dibanding mahluk normal. Sehingga lumba-lumba akan membunuh anaknya yang baru lahir jika si anak itu cacat.

Tapi untunglah banyak manusia yang masih memiliki spiritualitas sehingga orang-orang cacat tetap mendapat tempat. Jika kita hanya menggunakan logika maka kita tidak akan bisa menikmati musik ciptaan Beethoven yang tuli.

Masalahnya, sangat sulit kita bisa menilai kualitas spiritual seseorang. Orang yang rajin beribadah belum tentu menjalankan ibadah dengan ikhlas tapi penuh kepentingan surgawi. Jujur saja, aku sendiri engga yakin apakah aku sudah melaksanakan ibadah dengan ikhlas ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar