Selasa, 08 Maret 2011

Kesadaran Pakar Ekonomi Dunia

Bagaimana cara mengkoordinasikan alam sadar dan alam bawah sadar untuk mendapatkan keputusan yang tepat? Pertanyaan ini tidak dilontarkan oleh majalah klenik atau misteri, melainkan oleh majalah ekonomi terkemuka, The Economist. Sepertinya para pakar ekonomi dunia membutuhkan banyak petunjuk untuk memahami kondisi ekonomi dunia yang masih carut marut.

Alam bawah sadar adalah satu tema yang diangkat dalam kampanye keseimbangan ekonomi. kampanye ini seakan mendapatkan jawaban dengan munculnya artikel The Economist  tentang para pakar ekonomi yang kadang melupakan hukum dasar ekonomi keseimbangan Supply-Demand. Rasanya konyol, para ekonom yang udah profesor doktor dan berbagai titel berderet-deret tapi lupa dengan hukum dasar ekonomi. Inilah contoh pakar yang canggih dalam ilmu alam sadar dan sudah kehilangan kontak dengan alam bawah sadarnya sendiri.

Alam bawah sadar  menjadi topik kian menarik manakala Oprah Winfrey mewancarai keberhasilan dua polisi wanita imenemukan gadis yang diculik 18 tahun yang lalu. Keberhasilan ini tak lepas dari alam bawah sadar kedua polisi tersebut yang memberitahuan adanya ketidakberesan.

Jika kita ikuti kisah kedua polisi di atas, maka bisa dilihat bahwa keduanya mencium ketidakberesan justru karena mereka tidak meiliki kecurigaan apa-apa. Kedua polisi itu hanya mengobrol denagn si penculik dan sama sekali tidak sedang melakukan investigasi. Inilah kunci bagaimana kita bisa terhubung dengan alam bawah sadar kiat sendiri, yaitu denagn menyingkirkan segala keinginan dan kecurigaan. Dengan kata lain, kita berpikir, berbicara dan bertindak secara benar-benar objektif.

Setelah berhasil melakukan analisis dengan benar-benar objektif, barulah kita memikirkan keinginan dan kecurigaan kita. Hal ini sangat berbeda dengan cara berpikir yang ditunjukkan oleh para pengambil kebijakan akhir-akhir ini, mereka lebih mengedepankan berbagai kepentingan sehingga sering muncul pernyataan-pernyataan yang konyol.

Demikian pula dengan para pakar ekonomi kelas dunia yang lupa terhadap hukum dasar ilmu ekonomi. Ada yang memiliki tendensi ingin tampil melebihi kemampuan rata-rata sehingga membuat mereka melakukan analisis yang tidak seimbang. Ada pula yang dititipi agenda politik. Dan yang paling banyak adalah karena mereka telah terlalu banyak 'pengalaman' tapi tak mampu memilah pengalaman mereka sendiri.

Jadi, analisislah segala sesuatu dengan benar-benar objektif agar kita tahu bagaimana menempatkan keinginan ataupun kecurigaan kita. Dengan menempatkan kepentingan dan kecurigaan pada tempatnya maka kecil kemungkinan kecil akan menjadi masalah kelak dikemudian hari.

Sebagai penutup, agar kita dapat mudah terhubung dengan alam bawah sadar maka kita harus selalu meningkatkan kualitas spiritual kita ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar